Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh :)
Selamat malam,
Tepat hari ini adalah hari ke-11 bagi umat islam menjalani ibadah puasa tahun 2014. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi teman-teman semua :)
Oh iya, disini ilma dapat tugas buat ngedescribe diri ilma sendiri, hehehe :D
Ilma Nurhidayati, sapa saja Ilma.Seseorang yang beljilbab, memakai kaca mata, berkulit hitam manis *Hess*, tingginya lebih kurang 158cm, dengan porsi tubuh sedang, dan bergolongan darah O. Ilma adalah seorang anak bungsu dari bapak asli Klaten, Jawa Tengah dan dari seorang ibu asli Banjarmasin. Ilma kelahiran Banjarmasin 30 Januari 1997. Tepatnya di hari kamis pukul 14.35 WITA lahirlah dua orang bayi kembar cewek dari rahim seorang ibu di sebuah rumah sakit swasta di Banjarmasin. Ya, ilma terlahir kembaran. Bayi itu diberi nama Ilma Nurhidayati dan Nur Ilma Wati. Tapi, na'as Nur Ilma Wati meninggal setelah mengirup nafas selama 3 hari setelah lahir tepat pada tanggal 2 februari 1997.
Kok gitu????.......
Ya, umur tidak bisa ada yang mengetahui, hanya Allah lah yang mengetahui. Tapi, dari cerita mama ke ilma tentang kembaran ilma itu adalah kalau adanya perbedaan berat badan yang sangat relatif jauh antara Ilma dan Nur. Ya, Ilma lebih berat timbangannya daripada Nurr, Ilma terlahir degan berat badan 2,7 kg sedangkan Nur terlahir dengan berat badan 1,7 kg. Satu kilogram perbedaan berat badan diantara keduanya. Terus kata mama, Ilma lahirnya menangis kenceng, tapi Nur tidak, ia hanya diam dan terlihat biru, tetapi tidak lama ia juga menangis. Dan entah kenapa, kondisi saat seperti itu Nur dibawa pulang kerumah, sedangkan peralatan untuk bayi seperti itu tidak tersedia dirumah. Entah pihak RS. Menyuruh untuk pulang atau ada faktor lain, ilma juga tidak tahu. Ya, kita sebagai manusia harus bisa menerima apa yang telah Allah tentukan, dan terus bersabarkarena hanya Allah lah yang mengetahui yang mana yang terbaik untuk kita. :) :) :)
Oh ya, Ilma adalah anak bungsu dari 3 bersaudara. Saudara-saudara Ilma sudah berkeluarga semua. Di Banjarmasin Ilma bertempat tinggal di Jalan Sutoyo S asrama PHB gang Purnawirawan II RT.21 No. 63 ( Belakang RS. TPT ) Kecamatan Banjarmasin Barat Kelurahan Pelambuan, Kalimantan Selatan. Daerah tersebut dekat sekali dengan industri karet dan dekat dengan pelabuhan Trisakti. Apa? Industri karet? Bau dong? Iya, bau dan sangat bau, hampir setiap hari bahkan hamppir setiap saan ada aja aroma-aroma yang tidak sedap di daerah tersebut, karena apa adanya angin laut yang selalu berhembus ke pemukiman itu dengan membawa aroma karet yang sangat tidak sedap. Tapi, kita orang sudah sangat biasa mencium aroma-aroma itu. Aromanay itu kaya t*i. Heeee.... *peace*
Oh ya keluaraga sudah, alamat sudah,
sekarang sifat. Nah, ini ni....
Ya, semua orang pasti memiliki
sifat yang beragam. Sama juga Ilma. Ilma ini adalah orang yang agak keras
kepala, cerewet (cerewet dalam arti memberi nasehat), kalo nggak sesuai
keinginannya ia selalu diam dan membentuk muka segi banyak, masih labil tapi
bukan berarti alay eaa /eh *masih cari identitas*, seru kok orangnya, memang
pertama-tama diam tapi kelamaan lupa yang samanya diam, agak suka nggak
nyambung kalo sedang ngebahas sesuatu, seseorang yang nggak pernah bener nyanyi
satu lagu pasti nyampur-nyampur nggak jelas, kalo udah ngumpul ia tertawa
paling rame, kalo lagi rajin beh rajin banget, tapi kalo udah kena jadwal
males, ampun males banget, sayang orang tua pastinya, hehe... udah deh kayaknya
itu aja, /eh masa? Yakin ? yakin segitu aja? Hmmmm..... *terlalu banyak cape nulis*
-_-
Ilma punya kebiasaan buruk, ia
paling suka nyabutin rambutnya. Nggak tau kenapa bisa gitu, rasanya enak aja
kali nyabutin rambut itu. Tapii, resikonya ramput ilma hampir botak dan sampah
rambut nya itu berantakan di mana-mana. Hahahaha :D :D
Ilma itu punya sedikit hobi, hobinya suka ngayal *haha*, suka masak, belajar
suka membaca, suka banget sama lagu-lagu Sheila On 7, Ada Band, dan Koesplus.
Ya band-band jadul. Hehehe... , suka baca Al-Qur’an *kewajiban euy*, ia suka
sama buah yang namanya durian sama alpukat, kalo makanan ia suka sama bakso dan
terang bulan Holland rasa keju. Minuman kesukaannya selain air putih, ia juga
sangat fanatik sama susu sapi, ya susu sapi rasa apa aja, knp? Karena setiap
kali ilma perjalanan kemana aja, ia pasti membawa satu ato dua kemasan susu
sapi. Ilma paling nggak suka sama ikan bandeng yang tulangnya nggak renyah,
ilma itu paling suka sama makanan-makanan laut.Kalo ngomong cita-cita, ilma bercita-cita ingin “masuk surga selamat dari neraka Allah”. Dan masih banyak cita-cita yang Ilma impikan.
Kalo ngomong-ngomong tentang
jurusan, jurusan Farmasi. Ya Farmasi? F-A-R-M-A-S-I ?
Dari dulu Ilma pengen terjun ke
duni kesehtan, salah satunya. Dan Ilma pengen memberikan sebuah inovasi pada
dunia kesehatan bahwa “apa yang ada di sekeliling kita bisa kita jadikan obat,
obat apapun”. Entah obat penyakit serius tidak serius, obat sakit hati /eh,
obat penyegaran, dan obat lai-lainnya. Entah itu didapat dari alam sekitar,
suasana, lingkungan, dan dokongan keluarga. Itu semua bisa untuk dijadikan
obat. Yang mana semua orang bisa memiliki itu, entah itu orang miskin kaya
maupun sederhana.
Sekarang describe tentang
Banjarmasin ya, kota kelahiran Ilma :)
B-A-N-J-A-R-M-A-S-I-N. Kota seribu
sungai. Memiliki lias wilayah 72 km per segi. Dengan jumlah penduduk mencapai
700 ribu oarang. Ibukota dari provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki luas
wilayah terkecil di Kalimantan. Julukannya kota “Banjarmasin Bungas”. Maskot
kotanya adalah hewan Bekantan. Sebuah
kota yang memiliki sebuah pulau yang berisikan monyet semua yang disebut “Pulau
Kembang”. Kota yang terkenal dengan kain “Sasirangan”. Kota yang terkenal
dengan Floating Market nya atau “Pasar Terapung”. Kota yang memiliki berbagai
macam jenis makanan. Kue asli dari Banjarmasin adalah kue Bingka. Kota yang
kental dengan mistiknya. Kota yang masih banyak lahan hijau. Termasuk kota
terkotor ke-3 se Indonesia.
Banjarmasin memiliki banyak obyek
wisata. Salah satunya:
Salah satu masjid terbesar di Banjarmasin
ini terletak di tengah kota. Total daya tampung masjid sekitar 15.000 orang,
dengan pembagian 7.500 orang di dalam dan 7.500 orang di halaman masjid. Nama
masjid sendiri terinspirasi dari salah satu ulama besar Kalsel,
Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari. Kompleks masjid megah nan asri ini
juga digunakan sebagai kantor MUI Kalimantan Selatan.
2.Taman Siring Sungai Martapura
Taman ini terletak di tengah Kota
Banjarmasin, berseberangan dengan Masjid Raya Sabilal Muhtadin. Sesusai
dengan namanya, taman ini berbatasan langsung dengan Sungai Martapura yang
mengalir membelah kota. Taman Siring sangat cocok dijadikan tempat nongkrong di
sore hari sambil menikmati jajanan khas Banjarmasin. Kala senja menjelang,
tempat ini akan semakin ramai dengan kehadiran anak-anak muda yang nongkrong
bareng. Berbagai macam pedagang jajanan kecil juga dapat dengan mudah ditemukan
di taman ini dari sore hingga malam hari.
Ini dia salah satu daya tarik wisata paling memikat di
Kota Banjarmasin. Pasar
Terapung Kuin terdapat di muara Sungai Kuin, salah satu anak Sungai Barito.
Para pelancong dapat mencapai lokasi pasar menggunakan perahu kelotok sewaan
yang banyak tersedia di pusat kota. Sayangnya keadaan pasar tradisional ini
semakin hari semakin sepi. Jika tidak ada perhatian dari pemerintah, bukan tak
mungkin pasar ini akan hilang dalam waktu dekat.
Kalau tak puas melihat suasana pasar terapung di Kuin
yang semakin sepi, silakan mendatangi Pasar
Terapung Lok Baintan yang berlangsung setiap hari mulai pukul 05.00 hingga sekitar pukul 09.00 WITA. Di
pasar ini kita dapat menyaksikan transaksi jual beli yang masih menggunakan
sistem barter. Barang-barang yang diperjualbelikan sangat beragam, mulai dari
buah-buahan, sayur-mayur, jajanan, hingga barang-barang kebutuhan pokok.
5. Pasar Intan Bumi Selamat
Punya keinginan membawa oleh-oleh yang istimewa untuk
orang yand disayangi? Mungkin intan berlian di Pasar Intan
Cahaya Bumi Selamat ini bisa menjadi bahan pertimbangan. Pusat perkulakan
intan ini terdapat di Kota Martapura. Kita harus menaiki angkutan umum secara
estafet sebanyak dua kali untuk sampai di Kota Intan. Selain intan, di pasar
ini juga dapat ditemukan berbagai oleh-oleh khas Kota Banjarmasin lainnya.
6. Mesjid Sultan Suriansyah
Inilah masjid tertua di Banjarmasin yang dibangun pada
masa pemerintahan Sultan Suriansyah, Raja Banjar pertama yang menganut Islam.
Masjid bersejarah ini terletak di tepi Sungai Kuin. Karena searah dengan Pasar
Terapung Kuin, kita bisa langsung singgah saat pulang dari sana. Biasanya para
pemilik perahu kelotok sudah memaketkan acara mampir ke masjid ini dalam
perjalanan ke pasar terapung.
7. Desa Pumpung
Desa Pumpung merupakan salah satu lokasi penambangan intan yang masih menggunakan cara
tradisional. Desa ini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Martapura. Setelah
membeli intan permata di Pasar Cahaya Bumi Selamat, sempatkanlah mampir ke desa
ini untuk menyaksikan secara langsung proses penambangan intan.
8. Jembatan Barito
Kalau di Surabaya ada Jembatan Suramadu, di
Banjarmasin ada Jembatan Barito
yang tak kalah gagahnya. Jembatan yang memiliki panjang 1 km ini menghubungkan
sisi barat dengan sisi timur Sungai Barito. Sayang sekali pada saat kunjungan
saya ke Banjarmasin, suasana jembatan sangat gelap sekali karena tidak adanya
lampu penerangan. Angkutan umum ke Jembatan Barito cukup langka, terutama saat
malam menjelang hampir tidak ada lagi angkutan umum yang beroperasi. Oleh
karena itu, waktu kunjung sebaiknya agak siang menjelang sore atau lebih lagi
jika menyewa kendaraan dari Banjarmasin.
9. Pulau Kembang
Pulau kembang adalah pulai kecil yang berisi monyet asli kalimantan atau disebut juga "warik". Monyet-monyet disana ada mulai dari yang kecil hingga yang paling besar. serita zaman dulu itu, kenapa bisa suatu pulau isinya monyet semua? Dulu waktu masih zaman penjajahan ada sebuah kapal yang mana isinya adalah orang-orang asli Belanda, karena terjadi suatu hal maka orang-orang itu dikutuk menjadi monyrt dan kapalnya di balikkan. Pulau kembang tidak jauh dari kota Banjarmasin, sekitar lebih kurang 30 menit dengan menggunakan kapal kecil atau "kelotok".
Kain Sasirangan, Kain Khas Urang Banjar
Di Banjarmasin juga memiliki kain
khas seperti di kota-kota lainnya. Kain itu sdisebut dengan kain sasirangan. Kain
Sasirangan ini asal mulanya digunakan atau dipercaya untuk kesembuhan bagi
orang yang tertimpa suatu penyakit (pamintaan). Kain ini dipakai pada upacara
adat suku daerah Banjar. Kain sasirangan ini berbentuk laung (ikat kepala),
kekamban (kerudung) dan tapih bumin (kain sarung). Sebagai bahan pewarna
diambil dari bahan bahan pewarna alam seperti jahe, air pohon pisang, daun
pandan dll.
Menurut sejarah sekitar abad XII sampai
abad ke XIV pada masa kerajaan Dipa, di Kalimantan Selatan telah dikenal
masyarakat sejenis batik sandang yang disebut Kain Calapan yang kemudian
dikenal dengan nama Kain Sasirangan.
Menurut cerita rakyat atau sahibul
hikayat, kain sasirangan yang pertama dibuat yaitu tatkala Patih Lambung
Mangkurat bertapa selama 40 hari 40 malam di atas rakit balarut banyu.
Menjelang akhir tapanya rakit Patih tiba di daerah Rantau kota Bagantung.
Dilihatnya seonggok buih dan dari dalam buih terdengan suara seorang wanita,
wanita itu adalah Putri Junjung Buih yang kelak menjadi Raja di Banua ini.
Tetapi ia baru muncul ke permukaan kalau syarat-syarat yang dimintanya
dipenuhi, yaitu sebuah istana Batung yang diselesaikan dalam sehari dan kain
dapat selesai sehari yang ditenun dan dicalap atau diwarnai oleh 40 orang putri
dengan motif wadi / padiwaringin. Itulah kain calapan / sasirangan yang pertama
kali dibuat.
Kain Sasirangan adalah kain yang
didapat dari proses pewarnaan rintang dengan menggunakan bahan perintang seperti
tali, benang atau sejenisnya menurut corak-corak tertentu. Pada dasarnya teknik
pewarnaan rintang mengakibatkan tempat-tempat tertentu akan terhalang atau
tidak tertembus oleh penetrasi larutan zat warna. Prosesnya sering diusahakan
dalam bentuk industri rumah tangga, karena tidak diperlukan peralatan khusus,
cukup dengan tangan saja untuk mendapatkan motif maupun corak tertentu, melalui
teknik jahitan tangan dan ikatan.
Sebagai bahan baku kainnya, yang
banyak digunakan hingga saat ini adalah bahan kain yang berasal dari serat
kapas (katun). Hal tersebut disebabkan karena pada mulai tumbuhnya pembuatan
kain celup ikat adalah sejalan dengan proses celup rintang yang lain seperti
batik dan tekstil adat. Untuk saat ini pengembangan bahan baku cukup meningkat,
dengan penganekaragaman bahan baku non kapas seperti : polyester, rayon,
sutera, dan lain-lain.
Desain/corak didapat dari
teknik-teknik jahitan dan ikatan yang ditentukan oleh beberapa faktor, selain
dari komposisi warna dan efek yang timbul antara lain : jenis benang/jenis
bahan pengikat.
Dengan mengkombinasikan antara
motif-motif asli yang satu dengan motif asli yang lainnya, maka kain kain
sasirangan makin menarik dan kelihatan modern Selain itu motif-motif tersebut
dimodifikasi sehingga menciptakan motif-motif yang sangat indah namun tidak
meninggalkan ciri khasnya. Adapun corak atau motif yang dikenal antara lain
Kembang Kacang, Ombak Sinapur Karang, Bintang Bahambur, Turun Dayang, Daun
Jaruju, Kangkung Kaombakan, Kulit Kayu, Sarigading, Parada dll.
Produk barang jadi yang dihasilkan
dari kain Sasirangan yaitu Kebaya, Hem, Selendang, Jilbab, Gorden, Taplak Meja,
Sapu Tangan, Sprei dll. Penggunaan Kain Sasirangan inipun lebih meluas yaitu
untuk busana pria maupun wanita yang dipakai sehari-hari baik resmi atau tidak. This Link "Kain Sasirangan Khas Urang Banjar"
So,
Nama : Ilma Nurhidayati
TTL : Banjarmasin, 30 Januari 1997
Alamat : Jalan Sutoyo S asrama PHB Gang Purnawirawan II No. 63 RT. 21 ( Belakang RS. TPT) Kecamatan Banjarmasin Barat Kelurahan Pelambuan Kalimantan Selatan
Status :Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Jurusan : Farmasi
Gol. Darah : O
Oke, akhirnya sampai di sini profil
dari Ilma Nurhidayati, Sekian dan Salam Urang Banjar :)
“Bersabar lah dan terus bersabar,
bersyukur lah dan terus bersyukur, berdo’alah dan terus berdo’a, sampai ajal
menjemput mu dan jangan pernah berhenti” – IM’s
@IlmaNurhidayati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar